Uji Kompetensi Akademik SMAN 19 GARUT

Kemendikbud lewat Pusat penilaian Pendidikan (Puspendik) Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) akan melakukan tes Uji Kompetensi Akademik dimana pelaksanaan dan penilaian tersebut diadakan sebelum pelaksanaan UNBK 2019.


Kemendikbud bahkan telah menguji coba aplikasi penilaian ini melalui beberapa sekolah sebelumnya, yaitu Tahap 1 dengan 6 lokasi ujicoba yang dilaksanakan pada 2 s.d 7 September 2019 yaitu di : Kota Kupang, Kota Semarang, Kota Pekanbaru, Kota Jambi, Kota Batam dan Kota Tanjungpinang
Di Kota Garut, terdapat 29 sekolah negeri dan swasta yang dijadikan sample atau uji coba Uji Kompetensi Akademik. Adapun untuk sekolah negeri di kota Garut ada 12 Sekolah di antaranya :

1. SMAN 4 GARUT
2. SMAN 5 GARUT
3. SMAN 6 GARUT
4. SMAN 7 GARUT
5. SMAN 10 GARUT
6. SMAN 13 GARUT
7. SMAN 16 GARUT
8. SMAN 17 GARUT
9. SMAN 19 GARUT
10. SMAN 20 GARUT
11. SMAN 21 GARUT
12. SMAN 27 GARUT

Pada Hari ini tanggal 11 September 2019, SMAN 19 GARUT menjadi bagian dari sample/uji coba Tes Uji Kompetensi Akademik Tahap 2. Pelaksanaan Uji Kompetensi Akademik Tahap 2 dengan 6 Lokasi ujicoba yaitu : Kota Gowa, Kota Makasar, Kota Banyuwangi, Kota Jember, Kota Garut, dan Kota Bogor.


Assesment Kompetensi Siswa Indonesia atau disingkat AKSI merupakan program pemetaan peccapaian pendidikan untuk memantau mutu pendidikan secara nasional/daerah yang menggambarkan pencapaian kemampuan siswa melalui survey yang sifatnya “Longitudinal”
Dalam pelaksanaanya Tes Uji Kompetensi Akademik menggunakan sistem tes yang berbasis komputer atau computer based test.
Manfaat Tes Uji Kompetensi Akademik untuk sekolah adalah :

1. Mengetahui Fitur Aplikasi CBT yang akan digunakan siswa dalam menghadapi UNBK
2. Memperkaya penilaian formatif di sekolah
3. Menjadi alat bagi guru untuk mendiagnosa kemampuan siswanya pada topik-topik yang subtansial

Setelah dilaksanakannya Tes Uji Kompetensi Akademik, maka hasilnya akan di survey oleh AKSI dengan tujuan :
1. Mengetahui dan membandingkan tingkat keberhasilan program pendidikan (prestasi), khususnya persekolahan baik
tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota.
2. Mendiagnosa kelemahan dan kekuatan yang dimiliki secara nasional, provinsi, kabupaten/kota baik dari aspek konten,
kognitif, maupun latar belakang.
3. Mengindentifikasi faktor-faktor sekolah, guru, siswa, serta kebijakan suatu wilayah yang berpengaruh terhadap
capaian siswa.
4. Memantau perkembangan keberhasilan program pendidikan dari waktu ke waktu secara periodik dan sistemik.

Survei terdiri dari soal-soal matematika, sains/IPA, dan membaca. Instrumen angket AKSI Survei terdiri dari angket kepala sekolah, guru, dan siswa. Penskoran dilakukan menggunakan aplikasi untuk Sekolah. Soal-soal pilihan ganda akan diskor otomatis oleh system
Penentuan sampel survei menggunakan multi stages probability sampling. Tahap pertama memilih kabupaten/kota sampel, tahap kedua memilih sekolah sampel, dan tahap ketiga memilih siswa sampel.
AKSI untuk Sekolah disebarluaskan melalui pemberian bimtek kepada perwakilan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada mata pelajaran yang akan di Ujian Nasionalkan atau UNBK. Melalui perwakilan MGMP ini diharapkan AKSI untuk Sekolah dapat didiseminasikan ke seluruh sekolah yang ada di Indonesia.

Hasil dari Uji Kompetensi Akademik untuk sekolah dapat menampilkan capaian per siswa. Capaian per siswa dapat diketahui setelah guru melakukan penskoran berbasis sistem. Sedangkan hasil AKSI Survei hanya akan menampilan capaian dengan satuan analisis kabupaten/kota, provinsi, dan nasional. Terima Kasih. (red : ccp.g.p dok : zhonet)